Shoppe Mall
Shoppe Mall
Shoppe Mall Shoppe Mall Shoppe Mall

2 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan “Kerajaan Kubala” di Hutan Skotlandia

2 Orang Ditangkap
Shoppe Mall

2 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan “Kerajaan Kubala” di Hutan Skotlandia

Jangkauan Serang — 2 Orang Ditangkap Polisi dan petugas imigrasi di Scottish Borders menangkap dua orang dalam penggerebekan pagi hari terhadap kelompok yang menyebut diri mereka sebagai Kingdom of Kubala. Mereka diketahui mendirikan kamp ilegal di hutan dekat Jedburgh, Roxburghshire, dan telah menolak beberapa peringatan resmi dari lembaga lokal.

Shoppe Mall

Siapa Mereka?

Kofi Offeh (36), yang menyebut dirinya King Atehene. Asal Ghana.

Kaura Taylor (21), warga AS dari Texas, yang menyebut dirinya Asnat dan posisi “handmaiden” dalam kelompok tersebut.

Seorang ketua suku dan pemimpin kelompok, serta menyebut istrinya sebagai Queen Nandi, yaitu Jean Gasho (43), asal Zimbabwe, tidak ikut ditangkap dalam operasi ini.


Latar Penggerebekan

Kelompok ini telah beberapa kali mendapat peringatan dari otoritas lokal:

Kamp ilegal pertama berada di tanah privat, kemudian mereka pindah ke tanah milik dewan (council-owned plot) setelah dihukum pengadilan.

Dewan Scottish Borders telah mengeluarkan perintah pengusiran dan interdict (larangan penggunaan tanah) terhadap kamp tersebut.

Anggota kelompok diduga melanggar izin tinggal atau visa, serta disebut menerima donasi melalui media sosial saat tinggal di lokasi tersebut. Who Is Kaura Taylor? Missing US Woman Found Living With 'Lost Tribe'  Kingdom Of Kubala In


Baca Juga: Pemkot Serang Sabet Dua Penghargaan dari Pemprov Banten

2 Orang Ditangkap Tuduhan dan Tiltas Hukum

Offeh diduga melewati masa tinggal (overstaying) visa di Inggris.

Taylor kemungkinan juga melanggar syarat visa, termasuk terkait aktivitas penggalangan dana secara online.

Ada juga tuduhan bahwa kamp mereka dipertahankan meski sudah ada perintah penggusuran, dan kelompok ini menghadapi perintah pengadilan yang melarang mereka menggunakan tanah milik council atau swasta tertentu.


Respon & Kontroversi

Penduduk lokal dan pemerintah dewan setempat menyatakan bahwa kelompok tersebut menjadi aura ketegangan, terutama ketika mereka pindah ke tanah dewan setelah perintah pengusiran dari tanah swasta.

Kelompok Kingdom of Kubala sendiri mengklaim bahwa tanah di mana mereka bermukim adalah tanah leluhur yang telah dirampas dari nenek moyang mereka lebih dari 400 tahun lalu, terutama pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I. Klaim ini menjadi sangat kontroversial karena kurangnya bukti sejarah yang diakui secara luas.

Komunitas, media, dan otoritas juga memperhatikan bahwa kelompok ini memanfaatkan media sosial untuk menarik perhatian dan donasi, serta melakukan ritual dan klaim identitas yang memicu pertanyaan tentang integritas klaim mereka.


2 Orang Ditangkap Situasi Saat Ini

Offeh dan Taylor kini ditahan dan kemungkinan akan menghadapi proses deportasi jika terbukti melanggar undang‑undang imigrasi Inggris.

Jean Gasho, yang menyebut dirinya sebagai Queen, terlihat tidak ditangkap tapi meninggalkan lokasi kamp sebelum operasi penggerebekan.


Catatan Historis & Etika

Kasus Kingdom of Kubala membuka perdebatan luas tentang:

 Apakah klaim tanah leluhur yang lama telah diambil atau diubah kepemilikannya layak dipertimbangkan dalam hukum kontemporer?

 Bagaimana status imigrasi mempengaruhi hak berdiam dan melakukan aktivitas seperti berkumpul atau menetap di suatu wilayah?

 Dalam era digital, bagaimana kelompok marginal atau yang mengaku kelompok adat menggunakan platform daring untuk menyebarkan narasi, menarik pendukung, dan memperoleh sumber daya.

Shoppe Mall